Saat Rindu Menyapa
Hujan masih deras mengucurkan airnya. Azan Asar sudah berkumandang. Dita masih menikmati rebahannya. Badannya belum fit benar, setelah hampir dua minggu mreiang menghampirinya. Awalnya ia hanya merasakan batuk seperti biasa, namun lama-lama perutnya pun juga ikut terasa sakit. Ia berusaha mengobati dengan obat tradisional. Sejak dulu ia memang tak begitu suka berobat ke dokter kalau memang tidak terpaksa dan butuh penanganan serius. Pada saat seperti itu, mendadak ia tadi teringat kepada almarhumah nenek dan ibunya. Dahulu, setiap ia sakit, pastilah nenek atau ibunya akan selalu memijat dengan penuh kasih sayang. Pijatan yang beda rasanya dengan tukang pijat yang pernah Dita rasakan. Namun sekarang, pijatan mereka tak bisa ia rasakan lagi, hanya tinggal kenangan yang menyisakan kerinduan teramat dalam, sebab keduanya telah tiada. Tak dipungkiri memang, bagi Dita, kedua sosok itersebut telah begitu banyak mengukir cerita dalam kehidupannya. Masih kental dalam inga...