Sekelumit Cerita

Hai, apa kabar? Sudah beberapa purnama aku tak pernah menyapa di sini. Terlalu sibuk memikirkan diri sendiri. Hehe ... 

Sedikit lupa entah mau menulis lagi dari mana dan bagaimana, tentang apa? Rasanya selama ini aku tak banyak berbuat apa-apa, hanya nyampah ke mana-mana. Terlalu banyak yang ingin diperbuat, namun raga tak sejiwa. Terlalu banyak hasrat yang ingin diembat, namun semua hanya berkubang dalam angan yang tersesat. Ingin berlari dan melangkah pasti, lagi-lagi energi tak mau mengimbangi. Ah, beginikah aku? Tak bisa seperti dulu, yang selalu punya semangat yang menggebu, lalu berambisi untuk selalu berpacu dengan waktu, hingga kadang lupa akan raga yang hanya satu. 

Baiklah, mungkin malam ini aku hanya mau sedikit berkabar, tentang kehebohan si Kecil tadi pagi, saat ibunya terlelap sebelum tengah hari. 

Pagi menjelang siang itu, si Kecil sedang asyik bermain. Mendadak ia masuk rumah sambil berteriak-teriak heboh, "Buk ... Ibuk! " Aku pun kaget sehingga terbangun dari tidur. 

"Ada apa dik? " tanyaku. 

"Ndak Pak S mau ke sini? "tanyanya.

"Nggak tu. Memangnya kenapa? "

"Oya sudah gak papa. "

Ibunya masih heran tak percaya dengan pertanyaan si Kecil. 

"Memangnya kamu lihat di mana? "

"Tadi lewat tapi terus berbalik arah. "

"Beliau lihat kamu? "

"Iya."

Aku hanya bergumam, "Owh". Memangnya Beliau naik apa? 

"Sepeda motor ( menyebutkan merk dan warna)."

Ibunya heran dan hanya membatin, "Sebegitu hafalnya kamu dengan kendaraannya. "

Dan percakapan itu hanya cukup sampai di situ. Si Kecil pun keluar rumah, kembali melanjutkan permainannya. 

Tak pelak ibunya yang "terganggu" tidurnya bergumam kecil, "Senyumin aja takdir kita, tak perlu melawan yang sudah digariskan. Terima dan jalani. Rasa kita yang dulu sudah selesai. Tak perlu berharap lebih. Kita tetap bersaudara. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Tugasku, Mana Tugasmu?

Kunci

Harap yang Masih Tersemat