Hanya Ilusi
Malam ini, entah ada apa dengan hatiku. Aku merasa kewalahan membendung buncahan rindu padamu, pada setiap waktu yang mengantarkan detik-detik menuju pertemuan denganmu kala itu. Terlalu berat bagiku memikul beban ini seorang diri, tanpa tahu harus bagaimana aku menyimpan ke dalam laci kalbu yang tersembunyi. Kunamai engkau dengan candu, padahal racunmu pernah hampir mematikan logikaku, membekukan kewarasan nuraniku. Aku tak mengerti mengapa ini bisa terjadi, setelah sekian lama peristiwa itu berlalu. Aku sadar, madu yang kaubawa hanyalah manis yang palsu, tapi mengapa tetap saja melumpuhkan kekukuhanku hingga aku pernah sampai pada level sangat tak peduli bahwa sejatinya yang begitu adalah tabu. Ya ... aku memang rindu. Rindu pada sosok semu yang aku pernah bermimpi akan menjadi partner jiwaku. Barangkali ... terlalu besar rasa yang kuhadirkan, memenuhi seluruh lorong atmaku. Barangkali terlalu dalam aku menghunjamkan rasa di dasar sukma, atau ...bar...